Info Bola Terupdate – Manchester United sedang bersiap untuk mendatangkan dua pemain baru dalam waktu dekat: Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui. Keduanya di datangkan dari raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. De Ligt dibeli dengan harga €50 juta, yang akan dibayarkan dalam tiga tahun ke depan, sementara Mazraoui akan bergabung dengan biaya transfer sebesar €20 juta.
Matthijs de Ligt di prediksi akan menjadi opsi yang menarik di posisi bek tengah. Dengan kepergian Raphael Varane dan penurunan performa serta kebugaran Harry Maguire, De Ligt bisa menjadi pasangan ideal bagi Lisandro Martinez di jantung pertahanan MU. Namun, sebelum kedatangan Mazraoui, MU harus melepas Aaron Wan-Bissaka ke West Ham terlebih dahulu. Lalu, apa yang bisa Mazraoui tawarkan untuk Manchester United?1
Perbedaan Antara Aaron Wan-Bissaka dan Noussair Mazraoui
Aaron Wan-Bissaka telah terbukti tampil solid untuk Manchester United, terutama dalam peran bek sayap. Pemain berusia 26 tahun ini mampu bermain di sisi kanan maupun kiri, tetapi kontribusinya terbatas pada tugas defensif. Mazraoui, di sisi lain, memiliki nilai tambah yang membedakannya dari Wan-Bissaka, terutama dalam kemampuan mengumpan dan menguasai bola, aspek yang sangat di butuhkan oleh Erik ten Hag untuk memperkuat permainan penguasaan bola tim.
Menurut data dari WhoScored, Mazraoui memiliki akurasi umpan yang mengesankan sebesar 89,9 persen dari rata-rata 64,6 umpan per 90 menit di Bundesliga musim lalu. Kemampuan ini dapat membantu Manchester United meningkatkan kualitas penguasaan bola mereka, yang saat ini berada di peringkat kesembilan di Premier League dengan rata-rata penguasaan bola sebesar 50,4 persen.
Mazraoui: Lebih dari Sekadar Bek Sayap
Mazraoui bukan hanya seorang bek sayap biasa. WhoScored menggambarkan dia sebagai pemain yang mampu bergerak ke tengah dan berperan sebagai gelandang tambahan, berkat kemampuan mengumpan yang baik. Pemain asal Maroko ini dapat memberikan stabilitas tambahan di lini belakang Manchester United. Baik dalam mengantisipasi serangan dari sayap maupun dari tengah.
Musim lalu, Manchester United menerima rata-rata 17,6 tembakan per laga di Premier League. Dengan hanya Sheffield United yang menerima lebih banyak tembakan. Mazraoui bisa membantu mengurangi tekanan ini dengan pergerakannya yang cerdas dan kemampuan bertahan yang solid.
Namun, MU harus berhati-hati dengan dua kelemahan yang di miliki Mazraoui. Selama dua musim di Bayern, Mazraoui bukanlah pemain inti dan beberapa kali mengalami cedera yang membuatnya harus absen cukup lama. Hal ini perlu di perhatikan, mengingat MU membutuhkan pemain yang bisa tampil konsisten sepanjang musim.