
Sejarah Baru untuk Klub Ibu Kota Prancis
Info Bola Terupdate – Paris Saint-Germain (PSG) mencetak sejarah baru dengan meraih treble pertamanya sejak didirikan pada tahun 1970. Di musim 2024/2025, klub asal Paris ini sukses menjuarai Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions secara beruntun. Prestasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan PSG yang selama ini dikenal sebagai klub kaya raya dengan ambisi besar, namun sering gagal di panggung Eropa.1
Kemenangan di final Liga Champions menjadi momen puncak. PSG berhasil mengalahkan Borussia Dortmund dengan skor 2-1 di Stadion Wembley. Gol dari Kylian Mbappé dan Vitinha memastikan trofi Liga Champions pertama bagi PSG sepanjang sejarah klub.
Luis Enrique, Ahli Treble dari Dua Negara
Kesuksesan PSG ini tak lepas dari tangan dingin sang pelatih, Luis Enrique. Pelatih asal Spanyol ini sebelumnya juga pernah membawa Barcelona meraih treble pada musim 2014/2015, menjadikannya satu dari sedikit pelatih yang mampu mencetak treble bersama dua klub berbeda di dua negara yang berbeda pula.
Dengan filosofi permainan menyerang dan kontrol bola yang tinggi, Enrique mampu membentuk tim yang solid dan efektif. Ia berhasil menyatukan para bintang seperti Mbappé, Ousmane Dembélé, dan Manuel Ugarte ke dalam sistem yang seimbang antara kreativitas dan disiplin.
Dominasi PSG di Kancah Domestik dan Eropa
Di Ligue 1, PSG tampil konsisten dan tak tertandingi. Mereka mengakhiri musim dengan keunggulan 12 poin dari peringkat kedua. Di Coupe de France, mereka juga tampil dominan, mencatatkan kemenangan meyakinkan atas Lyon di partai final.
Namun, yang paling mengejutkan tentu saja perjalanan mereka di Liga Champions. Setelah menyingkirkan tim-tim besar seperti Manchester City dan Real Madrid, PSG akhirnya berhasil menuntaskan “misi lama” mereka di Eropa.
Masa Depan Cerah di Bawah Kepemimpinan Enrique
Treble ini bukan hanya tentang trofi, tapi juga tentang perubahan budaya dalam tim. Luis Enrique dianggap berhasil membangun mental juara di skuad PSG, yang sebelumnya sering gagal di fase gugur Liga Champions.
Dengan fondasi yang kuat, masa depan yang terlihat cerah. Dan bagi Luis Enrique, treble kedua ini semakin mengukuhkan namanya di jajaran pelatih elite dunia.