
Pelanggaran Aturan Mengundang Sanksi, Lionel Messi Tak Menyembunyikan Kekesalannya
Info Bola Terupdate – Lionel Messi, mega bintang asal Argentina yang kini memperkuat Inter Miami di Major League Soccer (MLS), baru-baru ini menjadi sorotan setelah di jatuhi sanksi oleh pihak liga. Keputusan tersebut menuai beragam reaksi, termasuk kekecewaan yang tak bisa di sembunyikan oleh sang legenda sepak bola dunia.1
Sanksi yang di kenakan kepada Messi berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap regulasi kehadiran wajib pemain dalam agenda promosi liga. Menurut laporan resmi MLS, Messi tidak hadir dalam sebuah acara komunitas yang menjadi bagian dari kontrak kerjasama promosi klub dan liga. Ketidakhadirannya di anggap sebagai pelanggaran terhadap komitmen profesional, meskipun beberapa pihak menyebutkan alasan pribadi dan kelelahan menjadi penyebab utama absennya sang pemain.
Messi Bereaksi Secara Emosional
Menanggapi keputusan tersebut, Messi di kabarkan merasa kecewa dan kurang di hargai oleh pihak liga. Dalam sebuah wawancara singkat usai pertandingan, Messi mengatakan bahwa diri nya selalu berusaha memberikan yang terbaik, baik di dalam maupun luar lapangan. Ia merasa bahwa situasi ini seharusnya bisa di selesaikan secara internal tanpa harus sampai menjadi konsumsi publik.
“Saya menghormati aturan, tapi saya juga manusia. Ada kalanya kondisi fisik dan emosional memaksa saya mengambil jarak sejenak,” ujar Messi.
Respons Klub dan Fans
Inter Miami selaku klub Messi menyatakan dukungan penuh terhadap pemain mereka. Melalui pernyataan resmi, manajemen menyebut bahwa mereka akan meninjau ulang mekanisme komunikasi antara klub dan MLS agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Di sisi lain, para fans menunjukkan solidaritas dengan mengunggah tagar #WeStandWithMessi di media sosial. Mereka menilai sanksi tersebut terlalu berlebihan dan tidak mempertimbangkan kontribusi besar Messi terhadap popularitas liga.
Kesimpulan
Insiden ini menjadi pengingat bahwa bahkan pemain sekaliber Lionel Messi pun tak luput dari aturan yang berlaku. Meski begitu, penyelesaian yang bijaksana dan penuh empati tetap di butuhkan agar hubungan antara pemain, klub, dan liga tetap harmonis.