Info Bola Terupdate – Oxford United berhasil meraih tiket promosi ke Divisi Championship atau kasta kedua kompetisi di Inggris musim 2024/2025. Klub milik Erick Thohir itu lolos lewat babak play-off setelah menempati posisi ke-5 klasemen akhir League One pada musim reguler. Mereka meraih 77 poin dari 46 laga, dengan catatan 22 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 13 kekalahan.1
Di babak play-off, Oxford United berjuang untuk menyusul Portsmouth FC dan Derby County yang lolos otomatis sebagai dua tim teratas. Meskipun menghadapi tim dengan peringkat lebih tinggi, Josh Murphy dan kolega tampil bagus. Berhasil meraih tiket promosi, menunjukkan determinasi dan kualitas permainan yang kuat.
Perjalan Terjal Oxford United Mendapat Tiket Promosi
Pada babak semifinal play-off promosi, Oxford United menghadapi Peterborough United, yang berada di posisi ke-4 klasemen akhir musim reguler. Oxford United memenangkan leg pertama dengan skor 1-0 di kandang dan bermain imbang 1-1 pada leg kedua, sehingga unggul agregat 2-1 atas Peterborough.
Pada Sabtu 18 Mei 2024, melawan Bolton Wanderers di Wembley. Peringkat ketiga klasemen akhir musim reguler. Pasukan Des Buckingham tampil impresif di laga final, memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 berkat dua gol dari Josh Murphy pada menit ke-31 dan 42. Dengan kemenangan ini, Oxford United meraih tiket terakhir untuk promosi ke Divisi Championship. Setelah 25 tahun, mereka akan kembali berkompetisi di Championship, satu level di bawah Premier League, menandai tonggak bersejarah dalam perjalanan klub.
Saat Ini Sedang Dimiliki Erick Thohir
Kesuksesan Oxford United mendapat sorotan khusus dari publik Indonesia karena adanya nuansa Indonesia dalam kepemilikan saham klub tersebut. Sejak September 2022, saham mayoritas Oxford United dimiliki oleh dua pengusaha Indonesia, Erick Thohir dan Anindya Bakrie.
Mereka mengambil alih saham dari pengusaha Thailand, Sumrith Thanakarnjanasuth, yang kini memegang saham minoritas. P
Oxford United melengkapi kisah sukses klub-klub Eropa. Sebelumnya, ada FC Dender milik Sihar Sitorus. Kemudian Como yang dimiliki Hartono Bersaudara.